Skip to main content

Weekend Kemarin (finally...)

Hari ini seperti biasa, saya ada jaga rutin di Klinik Memori. Sendirian. Partner saya ada urusan dengan kampus seputar skripsweetnya, newbie satu semester, mau mengurus surat seminar 1 katanya. Anak jaman sekarang kepengen lulus cepet aja nih.... lo-nya yang kelamaan kali luuu...

Tapi hari ini tidak ada yang terlalu istimewa dengan pasien saya. Ada satu pasien baru, nenek, dementia vaskular+DM. Pelupa ringan, dan agak sedikit ada stroke-stroke kecil karena DM-nya. Ibunya lucu. Misalnya saja, dia sudah tau harus pakai kacamata biar melihat bacaan lebih jelas, akhirnya lepas-pakai kacamatanya, seperti tidak suka untuk pakai kacamata, dia menulis angka 8 akhirnya dibaca 6. Si ibu menghitung pun masih dengan sangat baik. Tangannya pun masih terkoordinasi dengan baik untuk menggambar. Si ibu disarankan datang lagi 3 bulan kemudian untuk melihat kemajuannya.
Tadi di klinik ada Pak RJ. beliau adalah pasien saya dari enam bulan yang lalu. waktu pertama kali datang, si bapak datang dengan keadaan yang menurut saya terlihat 'sangat tidak baik'. Padahal kalo dari luar ya sehat-sehat saja begitu. Benarlah dugaan saya! Iro-iro kalau kata orang Jepang. Dimulai dari rumah tangganya yang berakhir dengan perceraian. Beliau yang mungkin tidak bisa menerima hal ini pun mulai tertekan dan akhirnya dinyatakan tidak sehat oleh keluarganya. Setelah tiga kali kunjungan dalam 6 bulan ini, kunjungan keempat tadi siang adalah pertama kalinya saya lihat si bapak dalam kondisi jauh lebih sehat, segar dan 'nyambung'. Tapi kok si bapak nggak ingat sama saya ya? Yang mengantar, kakaknya si bapak, ingat lho! Si ibu bilang, "Lulu kan ya? Liat, gimana bapak? Sudah berbeda kan?" Dan si bapak, seperti yang sudah saya katakan tadi, lebih terlihat sehat, segar, dan 'nyambung'.

Nah itulah cerita hari ini. Kalau akhir minggu kemarin, saya sudah malas untuk menceritakan dengan detil, capek juga mengingat banyak hal yang dikerjakan selama dua hari. Saya mau menceritakan apa saja yang saya dapat liburan kemarin.

1.Saya beli buku yang saya cari dengan diskon 40% di sebuah rest area menuju Cilegon. Yang pertama, LOTR buku 3 yang memang saya belum punya dan saya niatin untuk menggenapkan koleksi saya. Yang kedua, Her Der diebe a.k.a Pangeran Pencuri karangan Cornelia Funke yang juga membuat Inkheart dan Dragonreichter. Jenis-jenis buku yang saya suka sangat. Dan saya menyadari satu hal. Oh wow, masa seminggu berturut-turut ini saya beli buku terus!


2.Saya masih saya yang wishy-washy. Saya kira ini sudah hilang dari peredaran, ternyata belum! Gosh.... *lol* Saya memang ahli untuk menyadari kelemahan-kelemahan saya. Walaupun dibarengi dengan usaha-usaha untuk mengurangi kelemahan-kelemahan itu, ternyata belum hilang sepenuhnya. Mungkin nggak bakal hilang juga sepenuhnya.... Kemarin itu, saya akan inap di Anyer, tapi terhasut oleh sepupu-sepupu sahabat saya bahwa lebih enak di hotel karena di Anyer akan ramai dengan orang tua sahaja dan esoknya akan mereka akan berenang. Dengan pemikiran bahwa saya akan sedikit merasa bebas dan ada yang menemani berenang, saya putuskan untuk tinggal di hotel. Namun, ketika di hotel, Bude menelepon dan menceritakan bahwa disana sangat menyenangkan, keluar cottage langsung laut dan di belakangnya ada kolam renang, tertutup. Mulai menyesal. Esoknya, saya bangun dan terima telepon lagi dari Bude, yang mengatakan pagi di pantai sangat-sangat segar. Yeaahh...makinlah rasa menyesal itu merangsek masuk, plus baru inget kalau saya harusnya belajar nyetir di Anyer. Kan luas tuh....*apanya!? wong gak bisa masukin mobil ke pantai juga!*
Dengan penuh kebimbangan, dan nampaknya disini pun tidak akan jadi berenang, datanglah sebuah berita. Bude yang inap satu hotel dengan kita ternyata mau jalan-jalan ke Pelabuhan kemudian lanjut ke Anyer! Yaaaayyy....Tuhan Maha Mendengar doa hambaNya. Saya seketika berangkat cuci muka dan membawa barang-barang yang saya anggap perlu.
FYI, saya belum pernah ke Anyer. Menurut saya Anyer itu pantai yang terlalu ramai dan kotor, masih bagus juga pantai di Lampung. Tapiiiiiiiii....Anyer kalau sedang tidak musim liburan bersih saudara-saudara! Dan tidak terlalu ramai. Sayang, pasirnya hitam, agak kotor jadi warna pantainya tidak bersih seperti di Bali (pernah kesana sekali) atau Lombok (bercita-cita kesana) atau beberapa pantai di Lampung (sudah lumayan sering kesana).
Nah, seperti yang saudara-saudara ketahui, saya berangkat ke Anyer. Sampai disana, saya kecewa. Kolamnya bukan kolam tertutup! Saya berharap itu kolam tertutup yang nggak sembarang orang wara-wiri misalnya petugas kebersihan, tukang sapu, supir pengunjung, dll. Rupanya Tuhan tidak menginginkan saya untuk berenang! Saya memang bawa baju ganti, tapi saya nggak bawa kerudung cadangan! Bodohnya....
Dengan ini officially saya menyesal.....Kenapa nggak tetep di hotel saja, ditambah lagi pembicaraan disini benar-benar pembicaraan orang-orang tua...Saya agak merasa sepi. Saya putuskan untuk berjalan-jalan ke pantai, menantang ombak, permainan yang biasa saya mainkan kalau sedang tidak ingin basah. Saya berjalan ke arah laut sampai batas basah yang saya inginkan. dan berdiri diam saja disitu. Benar-benar aneh. Saya hanya berdiri diam dan memandang ke arah jauh. Tanpa berpikir. Voila!(lanjut ke nomor tiga)
Tapi disini saya senang, kita bakar ikan dan jenis seafood lainnya! Uuumm....nyam nyam....Sangat-sangat menjadi momen favorit saya untuk bisa menyantap seafood sebanyak ini. Hahaha! Masih terbayang rasanya di lidah saya sampai sekarang.
Akhirnya, saya kembali ke hotel untuk siap-siap ke undangan sore dan malamnya. Sampai di hotel, saya berenang. Sendirian! Hahaha! *balas dendam nih yeeee....*

3. Saya menemukan keadaan lain yang membuat saya tidak berpikir selain musik, yaitu suara ombak! Sebelumnya saya tidak pernah sadari ini sesadar-sadarnya. Saya memang suka sekali suara air. Rasanya sangat segar. Perasaan jadi enteng. Seperti menjadi anak-anak lagi.

4.Saya juga menemukan inspirasi. Ketika berjalan-jalan di pantai dan kaki saya diterjang-terjang ombak, saya melihat sesuatu yang indaaaah banget.... Matahari yang terik, ombak yang bergulung ke pantai, kemudian kembali ke laut meninggalkan berlian. Air laut yang kembali ke laut setelah menghampiri pantai itu berkilauan seperti berlian ditempa sinar matahari. Hilang, kemudian ombak datang lagi. Lalu berkilauan lagi. Saya pikir, bagus bangeeeettt..... Saya sampai berdiri mungkin sampai 15 menit hanya untuk memperhatikan berlian-berlian air ini. Inspirasi lain untuk saya pakai di buku saya nanti....


5.Ternyata, saya suka berada di tengah-tengah keluarga besar. Keluarga saya pun keluarga besar. Ayah saya 5 bersaudara, ibu saya 9 bersaudara. Tapi saya hanya berdua sama adik saya. Sepupu-sepupu saya banyak, walaupun nggak semuanya saya kenal dekat. Saya senang bisa menjadi, sekali-kali, keluarga besarnya mbak Yuki. Hahay! Bude-budenya lucu, pakde-pakdenya baik. Mas-mas dan mbak-mbaknya ganteng-ganteng dan cantik-cantik. Ponakan-ponakannya lucu-lucu bangeeeettt....Hahaha.

6. Terakhir, saya akhirnya sadar, saya ini nggak jelek. Sebagai anak perempuan yang tumbuh dengan kelebihan tinggi badan di antara teman-temannya sejak dahulu, saya menyimpan saya tidak percaya diri yang cukup akut mengenai hal ini. Saya merasa saya tidak lucu, tidak cute, tidak manis, tidak cantik, dan lebih besar kalau dibandingkan dengan teman-teman saya jaman SD, SMP, SMA. Hal ini membuat saya agak minder kalau punya cowok yang saya suka. Kuliah? Nggak terlalu peduli lagi sih... Kemarin saya dipuji cantik waktu sedang membantu Bude-Bude memakai kerudung. Saya kalau ada yang muji cuma mesem-mesem nggak pede. Pasti heran, saya yang cuwawakan begini bisa merasa nggak pede. Aneh? Memang nggak boleh? Saya juga tidak hidup dengan pujian bahwa saya cantik dari kedua orang tua saya. Saya hidup dengan pujian, "Tuh kan, kamu bisa..." atau "Pinterrr...." atau "Nah, itu baru anak papa..." kalau saya dapat nilai 10 atau ranking 1 di kelas. Bahkan pertama kali saya dengar ayah saya memuji saya cantik itu setahun lalu. Wow! Waktu itu saya sampai bingung mau bilang apa...Hahaha!

Nah, sekian sahaja cerita liburan weekend saya yang nggak penting.
Sekian dan terima kasih buat yang meluangkan waktu pentingnya untuk membaca yang tidak penting ini.

Again and again.
Have a nice day, dan read happily all!



Popular posts from this blog

OST. SECRET GARDEN (TxT)

Baek Ji Young – That Woman (백지영 - 그 여자) 한 여자가 그대를 사랑합니다 han yeojaga geudaerul saranghamnida One woman loves you 그 여자는 열심히 사랑합니다 geu yeojaneun yeolshimi saranghamnida She loves you with all her heart 매일 그림자처럼 그대를 따라다니며 maeil geurimjacheoreum geudaereul ddaradanimyeo Everyday she follows you like a shadow 그 여자는 웃으며 울고있어요 geu yeojaneun ooseumyeo oolgoisseoyo She is laughing but crying 얼마나 얼마나 더 너를 uhlmana uhlmana deo nuhreul How much more How much more 이렇게 바라만 보며 혼자 ireokae baramahn bomyuh honja Must I gaze at you like this alone 이 바람같은 사랑 이 거지같은 사랑 ee baramgateun sarang ee geojigateun sarang This meaningless love, this miserable love 계속해야 니가 나를 사랑 하겠니 gyaesokhaeya niga nareul sarang hagaetni Must I continue for you to love me 조금만 가까이 와 조금만 jogeumman gakkai wa jogeumman Come closer a little bit more 한발 다가가면 두 발 도망가는 hanbal dagagamyun doo bal domangganeun When I take a step closer, you run away with both feet 널 사랑하는 난 지금도 옆에 있어 nul saranghaneun nahn jigeumdo yeopae is

DUDUK DI DEPAN ITER/PEWAWANCARA (1)

grogi??? Hay dearest reader... Mumpung saya masih kepengin menulis jadi kita lanjutkan saja postingan nya. Kali ini saya berbagi tips dan pengalaman seputar wawancara. Berhubung banyak teman-teman yang bertanya tentang persiapan, pertanyaan, dan tampilan yang harus dibawa saat wawancara, mungkin ini dapat membantu.

Sudah 23 Masih Belum Bisa Menyetrika (Dengan Baik)

Kemarin umur saya bertambah, jadi 23. Usia pantas menikah untuk perempuan. Katanya orang-orang tua sih.... :D Saya memulai hari kemarin dengan hampir tidak tidur pada waktu dini hari. Kemudian hampir kesiangan untuk sahur. Sampai akhirnya hampir tidak melakukan apa-apa seharian. Usia 23 ini saya rasakan adalah usia yang sama seperti kata HAMPIR ini. Kalau orang bilang usia 23 itu usia yang matang untuk wanita dewasa, saya lebih memilih menuju atau hampir matang dengan menyelesaikan tugas perkembangan saya satu-persatu. Kalau ada yang bilang usia 23 ini wanita seharusnya sudah bisa hidup mandiri, saya hampir bisa, tinggal cari pendapatan tetap untuk menggenapi seluruh biaya hidup mandirinya. Kalau ada yang bilang usia 23 itu sudah sepantasnya menikah, sedangkan saya hampir  belum merasa ingin menikah. :D Setrikaan saya yang sudah berumur 6 tahun. Setelah solat subuh dan mengaji, saya memutuskan untuk tidur lagi karena malamnya saya baru tidur sebentar. Saya bangun sekitar jam